Aku masih ingat momen pertama kali bikin sablon DTF sendiri. Kala itu, semangat banget ingin coba-coba sablon kaos custom pakai desain yang aku buat sendiri di laptop. Semua udah siap—printer, bubuk lem, heater press—kecuali satu hal penting yang baru aku sadari di tengah jalan: jenis film.
Ternyata, dalam dunia sablon DTF, kamu akan dihadapkan pada dua pilihan utama: film DTF cold peel dan film DTF hot peel. Buat pemula seperti aku, awalnya semua terlihat sama. Tapi setelah beberapa kali gagal dan ngobrol sama teman-teman sablon, aku akhirnya paham bahwa pilihan jenis film bisa sangat memengaruhi hasil akhir.
BACA JUGA : Menggunakan Software Desain untuk Printing DTF: Panduan Lengkap

Kenalan Dulu Yuk: Apa Itu Film DTF?

Sebelum kita masuk ke perbandingan, penting banget tahu dulu apa itu film DTF. DTF (Direct to Film) adalah teknologi sablon digital yang mencetak desain di atas film transparan khusus, kemudian dipindahkan ke kaos menggunakan lem bubuk dan heat press. Bagian film ini menjadi media utama yang menentukan kualitas transfer desain ke bahan kain.
Nah, jenis film DTF yang paling umum dibagi dua: film DTF cold peel dan film DTF hot peel. Perbedaannya? Yuk kita bahas lewat pengalaman langsung.
Pengalaman Pertama Pakai Cold Peel

Waktu itu aku pakai film DTF cold peel karena katanya lebih "aman" buat pemula. Setelah press desain ke kaos, aku disuruh tunggu dulu sampai suhu kain turun. Baru boleh dikelupas.
Awalnya aku bingung, kenapa harus nunggu lama banget? Tapi setelah kelupas, hasilnya rapi banget. Nggak ada bagian desain yang nempel di film. Semua pindah sempurna ke kaos.
Lalu Coba Hot Peel, Lebih Cepat tapi Risiko Besar

Setelah merasa lumayan pro, aku coba film DTF hot peel. Konsepnya simple: habis press, langsung kelupas saat panas-panasnya. Praktis dan cepat. Cocok kalau kamu lagi produksi banyak dalam waktu singkat.
Tapi... ya namanya pemula, aku terlalu buru-buru kelupas. Alhasil beberapa bagian desain ikut tertarik dan robek. Dari sini aku belajar bahwa film DTF hot peel butuh teknik dan tekanan yang pas biar hasilnya nggak fail.
Perbedaan Utama Cold Peel vs Hot Peel

Film DTF Cold Peel
- Harus menunggu sampai suhu turun sebelum mengelupas
- Aman untuk pemula
- Hasil sablon lebih tajam dan rapi
- Minim risiko kegagalan
- Cocok untuk desain detail
Film DTF Hot Peel
- Bisa langsung dikupas setelah press
- Cepat, efisien untuk produksi massal
- Butuh keahlian dan kontrol suhu yang presisi
- Risiko lebih tinggi jika tidak hati-hati
- Lebih cocok untuk desain simpel
Pertimbangan Lain: Jenis Kain dan Warna

Kain juga memengaruhi hasil sablon. Dari yang aku pelajari, film DTF cold peel lebih konsisten di semua jenis kain, termasuk bahan katun, TC, dan polyester. Sedangkan film DTF hot peel cocok untuk bahan-bahan dengan permukaan halus dan tidak terlalu menyerap panas.
Untuk warna kain gelap, cold peel lebih disarankan karena tinta cenderung lebih menempel sempurna dan tidak mudah pudar.
Cerita Teman: Kena Drama di Proyek Sablon Massal

Temanku, Alvin, pernah dapat order sablon DTF untuk acara kampus. Dia pakai film DTF hot peel karena dikejar deadline dan butuh hasil cepat. Tapi karena tidak sabar dan tekanan mesin kurang rata, hampir 30% desain gagal. Akhirnya harus ulang dan rugi waktu serta bahan. Sejak itu dia beralih ke cold peel untuk order besar.
Kapan Harus Pakai Cold Peel? Kapan Hot Peel?
Gunakan Cold Peel Jika:
- Kamu pemula
- Desainmu kompleks dan banyak detail
- Kamu ingin hasil sablon yang konsisten dan minim risiko
Gunakan Hot Peel Jika:
- Produksi besar dan dikejar waktu
- Desain simpel dan besar
- Kamu sudah paham teknik suhu dan tekanan mesin
Disclaimer: Hasil sablon dapat bervariasi tergantung jenis kain, tinta, suhu mesin, dan pengalaman dalam proses transfer menggunakan film DTF. Maka dari itu, gunakan jasa sablon kaos ahli seperti dr-tone.art agar memaksimalkan sablon dtf kamu!
BACA JUGA : Tips Merawat Kaos Sablon DTF: Agar Awet dan Tidak Pecah
Review Pengguna Jasa Sablon DTF dari Dr Tone

- Yudha – Jakarta
“Saya order 100 kaos, hasilnya rapi dan tajam. Desain rumit tetap clean. Kayaknya mereka pakai cold peel yang bagus banget.” - Rani – Depok
“Senang banget! Sablon cepat selesai dan hasilnya kuat. Dipegang berkali-kali juga nggak retak.” - Vino – Tangerang
“Pakai hot peel tapi hasil tetap maksimal. Mereka memang teknisinya top, tahu cara handle dengan benar.” - Mira – Bekasi
“Gratis desain dan konsultasi dulu sebelum produksi. Timnya sabar banget ngajarin, jadi cocok buat pemula kaya aku.” - Dian – Bogor
“Rating tinggi bukan isapan jempol. Hasil sablon kaos di Dr Tone keren banget, dan bisa antar langsung ke rumah pula!”
FAQ – Pertanyaan Seputar Film DTF
Q: Apa itu perbedaan utama film DTF cold peel dan hot peel?
A: Cold peel harus dikelupas saat dingin, hot peel bisa langsung dikelupas setelah press.
Q: Jenis film mana yang cocok untuk pemula?
A: Film DTF cold peel, karena minim risiko dan hasilnya lebih stabil.
Q: Apakah film DTF hot peel lebih cepat dalam produksi?
A: Ya, karena tidak perlu tunggu dingin. Tapi butuh teknik yang tepat.
Q: Apakah desain bisa rusak saat kelupas hot peel?
A: Bisa, jika suhu dan tekanan tidak sesuai atau dikelupas terlalu cepat.
Q: Film DTF mana yang lebih tahan lama?
A: Keduanya tahan lama jika diaplikasikan dengan benar, tapi cold peel biasanya punya kelekatan tinta lebih tinggi.
Mengapa Harus Pakai Jasa sablon kaos dr tone?
1 Hari Selesai*
Gratis Design dan Konsultasi
Gratis Delivery Jabodetabek**
Mesin dan Teknisi Terkini dan Terbaik
Rating - Review Tertinggi dan Terbaik di Google
Kalau kamu sedang mulai terjun di dunia sablon digital, memahami perbedaan antara film DTF cold peel dan film DTF hot peel adalah langkah penting. Keduanya punya kelebihan masing-masing. Tapi intinya, semua kembali ke kebutuhan dan kemampuan teknis kamu.
Daripada bingung sendiri dan buang-buang bahan, kenapa nggak serahkan ke yang sudah ahli? Tim kami di Dr Tone siap bantu produksi kaos sablon DTF-mu dari A sampai Z. Cukup kirim desain dan diskusi, 1 hari jadi!